Konsep Kosmoteologis dalam Ritus Reba pada Masyarakat Ngada

Authors

  • Johanis Antonio Wiryo Noywuli IFTK Ledalero
  • Frederik Realino Ria Leo IFTK Ledalero
  • Martinus Arthasasta Ezra Toa Pala IFTK Ledalero

Keywords:

cosmotheology, reba, relationship, God, ancestors, Kosmoteologi, relasi, Tuhan, leluhur

Abstract

Fenomena komersialisasi budaya lokal dan penyempitan makna ritus tradisional menjadi sekadar tontonan telah mengaburkan dimensi spiritual dari banyak praktik adat, termasuk ritus reba masyarakat Ngada. Padahal, ritus reba tidak hanya berfungsi sebagai warisan budaya, tetapi juga mengandung nilai-nilai teologis yang mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman mengenai konsep kosmoteologis yang terkandung dalam ritus reba, guna mendorong pelestarian dimensi spiritualnya agar tidak tereduksi menjadi sekadar atraksi budaya atau objek pariwisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode etnografi. Data diperoleh melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam dengan para tokoh adat, serta didukung oleh kajian literatur dari artikel ilmiah dan buku yang relevan. Sebagai putra daerah, peneliti terlibat langsung dalam pelaksanaan ritus, sehingga mampu mengakses makna-makna simbolik dan spiritual secara mendalam. Analisis data dilakukan melalui proses identifikasi, interpretasi, dan triangulasi antara hasil observasi, wawancara, dan kajian pustaka untuk memastikan validitas temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritus reba mencerminkan konsep kosmoteologis masyarakat Ngada, yaitu pemahaman tentang kehadiran dan karya Tuhan dalam alam semesta serta relasi spiritual yang harmonis antara manusia, Dewa Zeta Nitu Zale, leluhur, sesama, dan alam. Relasi ini diwujudkan melalui doa-doa adat, nyanyian, serta tarian o uwi yang merupakan ekspresi komunikasi spiritual dalam ritus reba.

References

Berry, T. (1999). The Great Work: Our Way into the Future, Bell Tower.

Betu, S. (2023). Pata Dela: Identitas Budaya dalam Mendukung Toleransi dan Kerukunan Antar Umat Beragama. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, 15(1), 7–21. https://doi.org/10.36928/jpkm.v15i1.1269

Boff, L. (1997). Cry of the Earth, Cry of the Poor, Orbis Books.

Da’a, K. K., & Kasim, A. M. (2024). Makna Upacara Adat Reba Bagi Masyarakat Kampung Nage Kecamatan Jerebu’u Kabupaten Ngada. Fusion, 1(2), 1–6. https://yasyahikamatzu.com/index.php/FSN/article/view/92

Emanuel Katarino Mbeo, Viktorius Baju, & Pius Pandor. (2023). Konsep Ketuhanan Dalam Pandangan Masyarakat Ngada. Jurnal Budaya Nusantara, 6(2), 314–323. https://doi.org/10.36456/jbn.vol6.no2.7994

Johnson, E. A. (2014). Ask the Beasts: Darwin and the God of Love, Bloomsbury.

Kaka, P. W. (2019). Makna Simbolik dalam Bahasa Ritual Reba Pada Masyarakat Luba Desa Tiworiwu Kecamatan Jerebuu Kabupaten Ngada. Ejurnal Imedtech, 3(2), 38–69.

Lembu, S., Setyawan, D., & Dopo, F. (2021). Implementasi Pendidikan Karakter pada makna Syair Lagu O Uwi dalam Tradisi Adat Reba pada Masyarakat Langa Desa Boradho Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada. Jurnal Citra Pendidikan, 1(3), 461–469. https://jurnalilmiahcitrabakti.ac.id/jil/index.php/jcp/article/view/211%0Ahttps://jurnalilmiahcitrabakti.ac.id/jil/index.php/jcp/article/download/211/167

Liru, M. W., Paba, E. F., Cindy, E., Pera, J., Penalosa, A. A., Senge, W., Rabu, A. H., Nuwa, H., Djea, A. C., & Desti, D. (2024). Teori Semiotik Pierce Pada Tarian O Uwi Desa Bomari Langa , Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada. Jurnal Kajian Dan Penelitian Umum, 2(1), 227–236.

Mawo, Y. R., Khotimah, K., & Tobing, S. M. (2021). Nilai Dan Makna Ritual Su’i Uwi Pada Upacara Adat Reba Masyarakat Bosiko Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada (Kajian Historis Dan Sosiologis). Maharsi, 3(2), 1–12. https://doi.org/10.33503/maharsi.v3i2.1719

Mite, K. D. W., Deru, R., Meze, L. T., Meze, M. D., Naze, M. N., Munde, Y. A., Dhiu, R., Ipa, P., Citra, S., & Ngada, B. (2024). Reba Ngada Sebagai Simbol Persatuan Dan Keberagaman Dalam Pancasila. PACIVIC, 4(2), 80–90.

Muda, Hubert. (2023). “Reba: Narasi-Narasi Kemanusiaan”, dalam Felix Baghi (ed.), Hermeneutika Tradisi Ngada. Maumere: Ledalero.

-----------------. (2023). “Kajian Nilai-Nilai Kebijaksanaan Hidup Orang Ngada dalam Teks Ritual Adat reba, Purifikasi dan Transformasi, dalam Felix Baghi (ed.), Hermeneutika Tradisi Ngada. Maumere: Ledalero.Noiman, D. T., Moi, A. Y., Rida, F., & Rikky. (2022). Makna Upacara Reba dalam Kehidupan Beragama Masyarakat Langa, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada. Jurnal Pendidikan Agama Dan Teologi, 2(7), 238–244.

Radho, A. Y. M. (2024). Konsep Filosofis Budaya Reba pada Tradisi Suku Bajawa dalam Terang Dialogis Martin Buber. Filsafat, Sains, Teknologi, Dan Sosial Budaya, 30(1), 55–66. https://doi.org/10.33503/paradigma.v29i3

Panikkar, R. (1993). The Cosmotheandric Experience, Orbis Books.

Paus Fransiskus. (2016). Laudato Si, penerj. Alb. Martin Harun, OFM. Jakarta: Dokpen KWI.

Paus Yohanes Paulus II. (2021). Redemptoris Missio, penerj. Frans Borgias dan Alfons S. Suhardi, OFM. Jakarta: Dokpen KWI.Tamelab, P., & Wogo, M. (2022). Mengkaji Pemahaman Umat tentang Upacara Reba Sebagai Perayaan Syukur Panen dan Implikasinya bagi Umat di Paroki St. Yoseph Laja. Jurnal Pastoralia, 3(1), 1–11.

Spraedly, James P.(1980). Participant Observation. Holt, Rinehart and Winston.

Tawabie, S. M., & Amin, N. (2024). Transformasi Makna Ritual dalam Masyarakat Modern: Analisis Sosiologis dan Budaya. GAHWA, 3(1), 17–33.

Umam, M. H. (2012). Kosmoteologi Islam Indonesia. Teosofi: Jurnal Tasawuf Dan Pemikiran Islam, 2(2), 314–330. https://doi.org/10.15642/teosofi.2012.2.2.314-330

Wawancara:

Rose, Efradus. Wawancara, 10 Maret 2025.

Longa, Bertolomeus. Wawancara, 11 Maret 2025.

Noywuli, Nicolaus. Wawancara, 22 Maret 2025.

Downloads

Published

2025-03-28

How to Cite

Wiryo Noywuli, J. A., Ria Leo , F. R., & Ezra Toa Pala, M. A. (2025). Konsep Kosmoteologis dalam Ritus Reba pada Masyarakat Ngada. APOSTOLICUM: Jurnal Pendidikan Keagamaan Katolik Ledalero, 1(1), 77–102. Retrieved from https://journal.iftkledalero.ac.id/index.php/JAPOS/article/view/246