Menimbang Kelemahan Artificial Intelligence di Hadapan Manusia: Upaya Apologetis Eksistensi Tuhan

Authors

  • Aventinus Darmawan Hadut Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero

DOI:

https://doi.org/10.31385/jakad.v23i1.6

Keywords:

Artificial intelligence, manusia, apologi, Tuhan, eksistensi Tuhan

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk membuktikan keberadaan Tuhan di tengah kemajuan AI saat ini. Dalam upaya pembuktian tersebut, penulis mengelaborasikan kekurangan dari artificial intelligence dibandingkan dengan manusia. Penulis menempatkan manusia sebagai sarana membuktikan eksistensi Tuhan karena AI berusaha meniru manusia. Keberhasilan AI dalam menjiplak peran manusia justru melahirkan keangkuhan dalam diri manusia sendiri (baca: pencipta AI) bahwa mereka dapat menjadi seperti Tuhan. Metode yang digunakan untuk menganalisis masalah ini adalah metode kualitatif-deskriptif dengan studi dokumen. Hasil pembahasan dari tulisan ini menunjukkan bahwa AI masih banyak memiliki kekurangan berhadapan dengan manusia. Kelemahan itu terdiri dari ketiadaan ranah afeksi; tidak memiliki kehendak; tidak bisa dimintai pertanggungjawaban; tidak mampu menempuh sesuatu yang metafisis atau berefleksi. Kegagalan AI dalam meniru seluruh kepribadian manusia adalah bukti kemahakuasaan Tuhan yang tidak dapat tergantikan. Kekurangan AI di satu sisi dan keutamaan manusia di sisi lain merupakan bukti keberadaan Tuhan dan kemahakuasaan-Nya. Dengan demikian, Tuhan masih eksis di tengah ketakjuban manusia pada kehebatan artificial intelligence.

References

Agung, Bintoro. “Ilmuwan Ciptakan robot bayi dengan kecerdasan buatan”, CNN Indonesia, 30 Januari 2017< Ilmuwan Ciptakan Robot Bayi dengan Kecerdasan Buatan (cnnindonesia.com)>diakses pada 30 September 2023.

Aidit, Albertus. “Ini Kelebihan, Kekurangan, dan Manfaat Chat GPT”, Kompas.com., 18 Agustus 2023diakses pada Sabtu, 30 September 2023.

Bibel, W. “Artificial Intelligence in a Historical Perspective”, AI Communications, Vol. 27, No. 1, 2014.

Harari, Yuval Noah. Homo Deus A Brief History of Tomorrow. Yanto Musthofa (penerj.). Cet I. Jakarta: PT. Pustaka Alvabet, Mei 2018.

Kuen, Mitha Mayestika dkk,. “Analisis Homo Deus Dalam Pandangan Harari serta Fakta Kemajuan Teknologi Di Era Society 5.0”, Al-Munzir, Vol. 15, No. 1, Mei 2022.

Mahbub, Amri (ed.),. “Anthony Levandowski Dirikan Agama Kecerdasan Buatan, Siapa Dia?”, tempo.co., 3 Oktober 2017diakes pada 8 Oktober 2023.

Marandika, Derajat Fitra. “Keterasingan Manusia menurut Karl Marx”, Tsaqafah Vol. 14, No. 2, 2018.

Nobel, David H. The Battle of Truth. terj. (Ed.) Eri Wijanarko. Harvest House Publ, Summit Ministries, 2001.

Ridwan, Juniarso. Manusia Teknologi Mitos dan Realitas. Bandung: Penerbit Angkasa, 1983.

Saeng, Valentinus. “Antara Eureka dan Erica: Konsep Manusia di Era 4.0”, Seri Filsafat Teologi Widya Sasana, Vol. 29, No. 28, 2019.

Sandur, Simplesius. Filsafat Politik dan Hukum Thomas Aquinas. (n.d.). (n.p.: PT Kanisius)< Filsafat Politik dan Hukum Thomas Aquinas - Google Books>diakses pada 9 Oktober 2023.

Santoso, Magdalena Pranata. Filsafat Agama. Edisi-I. Yogyakarta. Graha Ilmu, 2009.

Satriya, Thomas. “Dunia Manusia-Teknologi dalam Revolusi Industri Keempat” Arete: Jurnal Filsafat, Vol. 7, No. 1, 2018.

Savitri, Astrid. Revolusi Industri 4.0. Yogyakarta: Genesis, 2019.

Tri Wardoyo, Gregorius. “Immortalitas/Umur Panjang: antara Rencana Manusia dan Allah”, Seri Filsafat Teologi Widya Sasana, Vol. 29, No. 28, 2019.

Urbaningrum, Anas. Islam dan Hak Asasi Manusia (2013). (n.p.: Gramedia Pustaka Utama)< ISLAM DAN HAK ASASI MANUSIA - Google Books>diakses pada 9 Oktober 2023.

Wibowo, A. Setyo. “Heidegger dan Bahaya Teknologi” Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam, Vol. 6, No. 2, 2021.

Wijanarko, Robertinus. “Revolusi Industri Keempat, Perubahan Sosial, dan Strategi Kebudayaan”, Seri Filsafat Teologi Widya Sasana, Vol. 29, No. 28, 2019.

Downloads

Published

2024-09-23

How to Cite

Hadut, A. D. (2024). Menimbang Kelemahan Artificial Intelligence di Hadapan Manusia: Upaya Apologetis Eksistensi Tuhan. AKADEMIKA, 23(1), 1–10. https://doi.org/10.31385/jakad.v23i1.6