Membedah Demokrasi di Era Jokowi: Analisis Corak Kekuasaan Pemimpin dan Partisipasi Rakyat Sebagai Subjek Politik Seturut Perspektif Foucaultian

Authors

  • Emanuel Rizan Pryatno IFTK Ledalero

DOI:

https://doi.org/10.31385/jakad.v24i1.55

Keywords:

kekuasaan, Jokowi, pendisiplinan, subjek, institusi

Abstract

Diagnosis kejatuhan demokrasi di masa Jokowi, sudah lama dikemukakan dalam diskursus akademik. Banyak kajian menunjukkan bahwa di masa pemerintahannya, Jokowi menghancurkan prinsip-prinsip subtantif demokrasi. Namun, mengapa Jokowi sulit dilengser? Apa yang memungkinkan Jokowi bertahan, walaupun ia sudah bertindak anti-politis dalam demokrasi? Berangkat dari hal ini, melalui artikel ini, penulis mengemukan bahwa dimasa pemerintahannya Jokowi memiliki corak kekuasaan yang khas. Sebagaimana Michael Focault, kekuasaan itu amat berhubungan dengan jaringan relasi dan pelbagai macam kekuatan yang saling mendukung. Demikian pula, corak kekuasaan Jokowi amat berhubungan dengan kekuatan yang beroperasi dalam jaringan relasi dengan pelbagai elemen dalam demokrasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Melalui metode ini, penulis terlebih dahulu membaca dan mendalami pandangan  Michael Foucault tentang kekuasaan. Lalu penulis membaca dan mendalami literatur yang berhubungan dengan rezim pemerintahan Jokowi. Sesudah itu, penulis mengkaji karakter kekuasaan Jokowi seturut perspektif Foucaultian. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa kekuasaan Jokowi tidak identik dengan kekerasan. Kekuasaan itu beroperasi secara tersembunyi. Ia sangat sulit dideteksi. Dalam ketersembunyian, corak kekuasaan Jokowi mampu merambah ke segala arah. Ia menembus tubuh subjek politik. Ia beroperasi dalam setiap institusi. Dalam jaringan relasi seperti ini, ia pun mampu menghimpun semua elemen. Ia mampu mengonstruksi kekuataan yang tangguh. kekuatan seperti ini dianggap sebagai modal yang memampukan Jokowi tetap teguh dan bertahan dalam demokrasi.

References

Farchan,Yusa. “Dinamika Sistem Politik Otoritarianisme Orde Baru”, Jurnal Adhikari, Vol. 03, No. 01. Bogor: 2022.

Foucault, Michael. Discipline and Punish: The Birth of the Prison. Terj. Alan Sheridan. New York: Vintage Books, 1995.

Foucault, Michel. The History of Sexuality: Volume I An Introduction. Terj. Robert Hurley. New York: Pantheon, Books, 1978.

Foucault, Michael “Power, Right, Truth”, dalam Contemporer Political Philosoph. Robert E. Goddin dan Philip Pettit (ed). Victoria: Blackwell Publishing Ltd, 1997.

Haryatmoko. Membongkar Rezim Kepastian: Pemikiran Kritis Post-Strukturalis. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2016.

Levitsky, Steven dan Daniel Ziblatt. How Democracies Die. United States: Crown, 2018.

Madung, Otto Gusti. Filsafat Politik: Negara dalam Bentangan Diskursus Filosofis. Maumere: Ledalaero, 2013.

Mau, Gregorius D Sarin. “Relasi Kuasa Pasca Pidato Politik Presiden Joko Widodo: Studi Kritis Pada Teks Pidato Presiden Politik Jokowidodo Pada Saat Pelantikan Presiden 2014”. Jurnal Media Kom, Vol. 2, No. 9, Jakarta: 2019.

Mitzler, Markus. Reinventing Asia Populism: Jokowi’s Rise, Democracy, and Political Contestation in Indonesia.Hawai’i: East-West Center, 2015.

“Nestapa UGM, Dulu Puja Jokowi, Kini Kecewa karena Banyaknya Penyimpangan” dalam https://nasional.kompas.com/nestapa-ugm-dulu-puja-jokowi-kini-kecewa-karena-banyaknya-penyimpangan, diakses pada 16 Oktober 2024.

Power , Thomas P. “Jokowi’s Authoritarian and Indonesia’s Democratic Decline”. Bulletin of Indonesian of Economic Studies, Vol. 54, No.3, New York: 2018.

Power, Thomas Power dan Eve Warburton, ed. Demokrasi di Indonesia: dari Stagnasi Menuju Regresi. Terj. Yusof Ishak Institute. Jakarta: KPG, 2020.

Pryatno, Ican. “Titik Nadir Demokrasi”, Pos Kupang, edisi 24 Agustus 2024.

Rouse, Josep. “Power/Knowledge”, dalam The Cambridge Companion of Foucault, Garry Gunting (ed.). Cambridge: The Press Syndicate of The University of Cambridge, 1994.

“Rusak Demokrasi Karena Ulah Pendengung”, dalam https://majalah.tempo.com/amp/opini/164521/bagaimana-buzzer-pemerintah-berkomplot-menghancurkan-demokrasi, diakses pada 16 Oktober 2024.

Rusdin, Rusmawaty, Bte. “Komunikasi Politik Jokowi Melalui Diplomasi di Meja Makan”. Jurnal Kinesik. Vol. 2, No. 7, Palu: 2020.

Russell, Betrand. Kekuasaan: Sebuah Analisis Sosial dan Politik. Terj. Hasan Basari. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor, 1988.

Sabrina, Gina dan Alfian Al-Ayubby. “Jokowi Membuka Pintu Barak Militer”, dalam https://indoprogress.com/jokowi-membuka-pintu-barak-militer, diakses pada 16 Oktober 2024.

Setiawan, Ken M. P. “Dimata-matai Negara: Kebebasan Berekspresi di Masa Pemerintahan Jokowi”, dalam Thomas Power dan Eve Warburton (ed.). Demokrasi di Indonesia: dari Stagnasi Menuju Regresi. Terj. Yusof Ishak Institute. Jakarta: KPG, 2020.

Sianipar, Imelda Masni Juniaty. “Strategi Pemimpin Populis Baru Indonesia Mencapai Kekuasaan”. Jurnal Sociae Polites, Vol.16, No. 1. Jakarta: 2015.

Supriatma, Made. “Langkah Politik Jokowi: dari Populis ke Oportunis”, dalam https://projecetmultatuli.org/langkah-politik-jokowi-dari-populis-ke-oportunis/, diakses pada 16 Oktober 2024.

Tapsell, Ross. “Media dan Kemunduran Demokrasi”, dalam Thomas Power dan Eve Warburton (ed.). Demokrasi di Indonesia: dari Stagnasi Menuju Regresi. Terj. Yusof Ishak Institute. Jakarta: KPG, 2020.

Waty, Reni Rentika. “Landasan Sikap Oposisi Front Pembela Islam terhadap Pemerintahan Jokowi Tahun 2014-2020”. Jurnal Ilmu Sosial dan Politik, Vol. 2, No. 2, Jakarta:2021.

Wijayanto, Aisah Putri Budiatri, dan Herlambang P Wiratraman (ed.). Demokrasi Tanpa Demos. Depok: LP3ES, 2021.

Downloads

Published

2024-12-12

How to Cite

Pryatno, E. R. (2024). Membedah Demokrasi di Era Jokowi: Analisis Corak Kekuasaan Pemimpin dan Partisipasi Rakyat Sebagai Subjek Politik Seturut Perspektif Foucaultian. AKADEMIKA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 24(1), 61–77. https://doi.org/10.31385/jakad.v24i1.55