Berteologi Hijau di Tengah Dunia yang Terluka: Pergeseran Paradigma dari Antroposentrisme menuju Ekosentrisme
DOI:
https://doi.org/10.31385/jakad.v24i2.168Keywords:
ekosentrisme, Pergeseran paradigma, Krisis ekologi, Alam, AntroposentrismeAbstract
Krisis ekologi yang semakin parah menimbulkan keprihatinan dalam teologi, terutama terkait hubungan antara manusia dengan alam ciptaan. Selama berabad-abad, wacana teologis didominasi oleh paradigma antroposentris yang menempatkan manusia sebagai pusat ciptaan dengan hak untuk menguasai alam. Pandangan ini berkontribusi pada eksploitasi lingkungan yang mengutamakan kepentingan manusia tanpa mempertimbangkan keseimbangan ekosistem. Artikel ini mengkaji perkembangan perspektif teologis tentang alam, mulai dari interpretasi awal Kitab Suci hingga pemikiran teologi modern, serta menganalisis dampak paradigma antroposentrisme terhadap etika lingkungan. Selain itu, artikel ini membahas munculnya paradigma ekosentrisme dalam teologi sebagai pendekatan alternatif dalam menghadapi krisis ekologi, dengan merujuk pada ajaran Gereja, khususnya ensiklik Laudato Si’, serta pemikiran dalam teologi ekologi. Lebih lanjut, artikel ini mengeksplorasi implikasi praktis dari teologi ekosentris dalam pendidikan Kristen, praktik liturgi, dan keterlibatan sosial. Dengan demikian, teologi diharapkan mampu membangun kesadaran ekologis dalam komunitas beriman serta mendorong transformasi etis dan spiritual yang diperlukan untuk menjaga keberlanjutan kehidupan di bumi.
References
Aquinas, Thomas. Summa Theologica. Penerj. Fathers of the Dominican English Province. New York: Benziger Brothers, 1947.
Cahyono, Budi. “Ekoteologi dalam Perspektif Ekosentris-Holistik di Indonesia”. Tesis, Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, 2011.
Dalton, Anne Marie. A Theology for the Earth: The Contribution of Thomas Berry and Bernard Lonergan. Ottawa: University of Ottawa Press, 1999.
Dewi, I Gusti Ayu Agung Omika, dkk. “Akuntabilitas Humanis Ekosentrisme: Konstruksi Holistik Menuju Keberlanjutan di Indonesia”. Jurnal KRISNA. Vol. 16, No. 1, 1 Juli 2024. https://doi.org/10.22225/kr.16.1.2024.119-131.
Harari, Yuval Noah. Homo Sapiens. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2017.
JPIC-OFM Indonesia, https://jpicofmindonesia.org/2021/09/teks-ibadat-season-of-creation/.
Keraf, A. Sonny. Krisis dan Bencana Lingkungan Hidup Global. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2010.
Konsili Vatikan II. Dokumen Konsili Vatikan II. Penerj. R. Hardawiryana, SJ. Cetakan XIII. Jakarta: Obor, 2017.
Moltmann, Jürgen. God in Creation: an Ecological Doctrine of Creation. London: SCM Press Ltd, 1985.
Nicholsen, Shierry Weber. The Love of Nature and the End of the World: The Unspoken Dimensions of Environmental Concern. London: Massachusetts Institute of Technology Press, 2002.
Online Etymology Dictionary, https://www.etymonline.com/.
Paus Fransiskus. Laudato Si’. Penerj. Martin Harun, OFM. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI, 2016.
Sarah, Siti dan Radea Yuli A. Hambali. “Ekofilosofi “Deep Ecology” Pandangan Ekosentrisme terhadap Etika Deep Ecology”. Gunung Djati Conference Series. Vol. 19, 12 Mei 2023. https://conferences.uinsgd.ac.id/gdcs.
White, Lynn. “The Historical Roots of Our Ecologic Crisis”. Science Journals. Vol. 155, No. 3767, 10 Maret 1967. https://doi.org/10.1126/science.155.3767.1203.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Akademika : Jurnal Ilmiah Mahasiswa IFTK Ledalero

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.